
Intreraksi Spasial & Temporal
Interaksi spasial antara merak hijau dengan sapi dan herbivor besar menunjukkan interaksi yang bersifat acak, artinya keberadaan merak hijau tidak dipengaruhi kehadiran sapi dan herbivor besar, kecuali interaksinya dengan rusa. Merak hijau memiliki interaksi positif dengan rusa, artinya keberadaan rusa pada suatu tempat meningkatkan kemungkinan merak hijau untuk menghuni tempat yang sama. Kemudian, merak hijau memiliki pola aktivitas harian (temporal) yang berbeda dengan sapi dan jenis-jenis herbivor besar yang lain. Merak hijau memiliki puncak aktivitas pada pagi hari dan menjelang sore hari.
Co-Occurrence Merak Hijau, Sapi, & Herbivora Besar
Kajian yang dilakukan oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko ini memunculkan pertanyaan menarik, mengapa faktor gangguan manusia yang direpresentasikan dengan kedekatan site dengan pemukiman dan aktivitas wisata tidak memengaruhi okupansi merak hijau? Begitu juga kehadiran sapi yang tidak menimbulkan interaksi spasial negatif dengan merak hijau perlu untuk dibahas. Secara umum, penelitian ini mendukung pernyataan Van Balen et al. pada tahun 2005 yang menyatakan bahwa merak hijau memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, yang mana merak hijau terbukti dapat hidup di berbagai tipe habitat seperti savana, hutan musim, hutan pantai, hutan tanaman jati dan juga areal tumpang sari. Penelitian yang dilakukan oleh Hernowo pada tahun 2011 juga mendukung pernyataan bahwa daya adaptasi merak hijau tinggi, yang mana kemungkinan rendahnya kepadatan populasi merak hijau di hutan jati yang dikelola oleh Perhutani disebabkan oleh tingginya laju perburuan.