• Beranda
  • Fakultas Kehutanan
  • UGM
Universitas Gadjah Mada Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Personalia
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Jurnal
    • Buku
    • Kekayaan Intelektual
    • Video
  • Kursus & Pelatihan
  • Artikel
  • Galeri
  • Kontak
  • Beranda
  • Berita
  • Audiensi dengan Berbagai Pihak Terkait dalam Pengembangan Sistem Deteksi Dini Konflik Manusia-Gajah

Audiensi dengan Berbagai Pihak Terkait dalam Pengembangan Sistem Deteksi Dini Konflik Manusia-Gajah

  • Berita
  • 27 April 2022, 14.56
  • Oleh: admin #1
  • 0

Konflik manusia-gajah (KMG) menjadi suatu masalah yang tidak bisa terhindarkan di tengah persaingan kebutuhan ruang antara manusia dan gajah. Upaya mitigasi konflik dengan early warning system (EWS) sebenarnya telah dikembangkan oleh lembaga lokal, salah satunya GPS collar. Upaya ini memungkinkan posisi gajah dapat terdeteksi lebih dini, namun dalam penggunaannya masih memiliki berbagai tantangan.

Kunjungan ke kantor Balai KSDA Jambi

Fakultas Kehutanan UGM bekerjasama dengan Tropical Forest Conservation Action­-Sumatra (TFCA-Sumatera) mengembangkan sistem informasi yang akan menggunakan teknologi bioakustik dan mobile application yang diterjemahkan sebagai informasi potensi konflik. Program ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, sehingga kami sebagai tim pelaksana melakukan audiensi ke beberapa instansi, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Frankfurt Zoological Society, dan Forest Programme II.

Kunjungan ke kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jambi

Semua stakeholder yang dikunjungi memberikan respons yang baik, dan saran yang membangun untuk program “Pengembangan Sistem Informasi Deteksi Dini Konflik Manusia-Gajah berbasis WebGIS melalui Pemanfaatan Mobile Application dan Bioakustik di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh-Jambi”. Program untuk konservasi gajah sejalan dengan upaya konservasi pada setiap stakeholder. Dan tidak hanya itu, inisiasi program ini dirasa memiliki kebaharuan dalam metode yang digunakan, terutama dalam strategi mempercepat respon mitigasi konflik manusia-gajah.

Diskusi dengan perwakilan FZS Indonesia

Sistem informasi juga dibangun dengan melihat sistem yang sudah ada, seperti sistem yang dimiliki oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi. Tentu saja, hal ini dirasa sangat mendukung bagi tim program karena terjadi sinkronisasi yang baik antara data yang akan dihasilkan dan data yang sudah ada. Tim program perlu mempelajari secara khusus data yang sudah ada, sehingga bisa membangun workflow sistem yang tepat.

Diskusi dengan Forest Programme II
Tags: Bioacoustics bioakustik Elephant sumatran Elephant vocalizations webGIS

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Locally Rooted Globally Respected

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY