SATWA LIAR UGM- Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan penutupan program dan penyerahan Sistem Informasi Datuk Gedang sebagai kontribusi dalam upaya mitigasi konflik manusia-gajah berbasis suara di Kawasan Bentang Alam Bukit Tiga Puluh, Jambi pada (28/2/2024). Sejak dua tahun lalu, terhitung sejak 2022, Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama dengan para mitra lokal, dengan mitra kunci Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, melalui pendanaan dari Tropical Forest Conservation Act (TFCA) Sumatera untuk membangun sistem informasi deteksi dini konflik manusia-gajah yang diberi nama Datuk Gedang. Nama Datuk Gedang diambil dari istilah panggilan gajah bagi warga lokal, khususnya Sumatra.
SATWA LIAR FKT UGM- Dalam era yang kian terdigitalisasi, penggunaan data telah menjadi landasan utama bagi ilmu pengetahuan, termasuk studi satwa liar. Oleh karenanya, Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar Fakultas Kehutanan (FKT) UGM didukung oleh The Nature Conservancy mengadakan kegiatan “Pelatihan Analisis Data Menggunakan Python” selama dua hari pada (19-20/01). Pelatihan yang diadakan secara luring ini mengundang Dr. Ahmad Ridwan Tresna Nugraha, Kepala Pusat Penelitian Fisika Kuantum BRIN sebagai narasumber.
Selama kurang lebih satu tahun terakhir, Fakultas Kehutanan UGM melalui Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar telah aktif mencoba untuk memanfaatkan peluang pengembangan teknologi bioakustik sebagai salah satu upaya mitigasi konflik satwa-manusia, khususnya dalam konteks interaksi negatif dengan Gajah. Inisiatif ini diwujudkan melalui program “Pengembangan Sistem Informasi Deteksi Dini Konflik Manusia-Gajah berbasis WebGIS melalui Pemanfaatan Mobile Application dan Bioakustik di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh-Jambi” atau saat ini dikenal sebagai Sistem Informasi Datuk Gedang.
SATWA LIAR FKT UGM-Industri migas bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup merupakan stereotype klasik yang lahir dari kegiatan eksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbarukan. Beberapa dekade terakhir teknologi ramah lingkungan dan skema pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan kerja yang eco-friendly yang diterapkan menjadi langkah progresif bagi pelaku di sektor minyak dan gas bumi. Pemerintah Indonesia bahkan telah menetapkan amanat bagi sektor Migas untuk turut serta dalam pengelolaan lingkungan hidup di dalam wilayah kerjanya yang tertuang dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 dan ditegaskan kembali dalam Bab VIII Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Pada pasal 72 disebutkan bahwa: “ Kontraktor yang melaksanakan kegiatan usaha hulu wajib menjamin dan menaati ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan hidup serta pengembangan masyarakat setempat”.
SATWA LIAR FKT UGM- Masih ingat dengan sistem informasi Datuk Gedang yang sedang laboratorium kami kembangkan? Pada pertengahan tahun ini, tepatnya di akhir Juli lalu (21/07) hingga (25/07), kami sudah melaksanakan pemasangan alat dan pelatihan penggunaan sistem informasi Datuk Gedang di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG), Desa Muara Sekalo, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Kedatangan tim ke PIKG diawali dengan pemasangan alat yang dilakukan selama beberapa hari. Proses pemasangan ini melibatkan upaya kolaboratif dari para teknisi dan anggota tim lainnya. Penentuan titik pemasangan alat didasarkan pada hasil survei yang juga dilakukan pada hari tersebut dengan pertimbangan pergerakan gajah dan kondisi lapangan. Langkah ini menjadi penting untuk memastikan alat yang telah dipasang dapat menghasilkan data dan informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
(Deadline: 23:59 WIB; 1 September 2023)
Program Bioacoustics Equipment and Training (BEAT) membuka penerimaan proposal untuk tahun 2023 sampai 2024 bagi tim yang tertarik dalam bidang acoustic monitoring. Program yang diselenggarakan oleh K.Lisa Yang Center for Conservation Bioacoustics bersama Universitas Gadjah Mada dan Universiti Malaysia Terengganu ini terbuka bagi tim peneliti yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Persyaratan dan informasi lebih lanjut terlampir dalam file di bawah ini, atau bisa diakses dan didownload melalui LINK INI.
Pada (2/05/2023), tepatnya di hari Rabu, dosen kami Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc telah resmi dilantik menjadi Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami segenap keluarga laboratorium pengelolaan satwa liar mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan dan posisi baru yang akan dijalani. Semoga selalu diberi kesuksesan dan kelancaran dalam menjalankan tugas dan amanah baru, Prof. Salam Konservasi!
Workshop Pelatihan Bioakustik diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan University of Georgia yang dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 2-3 Januari 2023 di Ruang Multimedia, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Pelatihan ini menghadirkan narasumber Kristen Smith Morrow, seorang Ph.D Candidate di University of Georgia, Amerika Serikat, yang sedang melakukan penelitian dengan pendekatan bioakustik di Kalimantan Tengah, Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 9 peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga praktisi di lapangan.
Apa hal yang paling ditunggu saat melihat orang utan di habitat alaminya? Tentu bisa melihat mereka bergerak bebas kesana- kemari, bergelantungan dari dahan ke dahan untuk mengambil buah masak, lalu dimakan. Namun, bagaimana jika tak banyak lagi dahan yang terhubung?
Meski dikenal sebagai satwa arboreal, ternyata orang utan juga dapat melakukan lebih banyak gerakan terestrial pada kondisi tertentu. Salah satunya, ketika adanya gangguan hutan yang menyebabkan penurunan kualitas habitat. Hal ini membuat orang utan mau tak mau harus beradaptasi, bahkan mengalami perubahan pola aktivitas harian yang berpotensi menurunkan kebugarannya.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., membuka kegiatan Wildlife Tourism Exhibition yang diadakan pada 12-13 Desember lalu di Selasar Gedung IFFLC Fakultas Kehutanan. Kegiatan pameran ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar bersama Prodi Desain interior Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pak Sigit mengungkapkan, Fakultas Kehutanan yang terdiri dari empat pilar memiliki peluang besar untuk terus berkolaborasi dengan prodi lain. “Konservasi, manajemen, silvikultur, dan teknologi hasil hutan sama- sama punya peluang untuk terus bekerjasama dengan prodi lain, khususnya Desain Interior,” ujarnya. Selain Pak Sigit, juga hadir Dosen Prodi Desain Interior ISI Yogyakarta, Setya Budi Astanto, M.Sn, dan Kepala Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar, Dr. Muhammad Ali Imron, yang turut membuka pameran ini.