SATWA LIAR FKT UGM- Masih ingat dengan sistem informasi Datuk Gedang yang sedang laboratorium kami kembangkan? Pada pertengahan tahun ini, tepatnya di akhir Juli lalu (21/07) hingga (25/07), kami sudah melaksanakan pemasangan alat dan pelatihan penggunaan sistem informasi Datuk Gedang di Pusat Informasi Konservasi Gajah (PIKG), Desa Muara Sekalo, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
![](https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1362/2023/08/Foto-bersama-peserta-pelatihan-Sistem-Informasi-Datuk-Gedang-1024x576.jpg)
Kedatangan tim ke PIKG diawali dengan pemasangan alat yang dilakukan selama beberapa hari. Proses pemasangan ini melibatkan upaya kolaboratif dari para teknisi dan anggota tim lainnya. Penentuan titik pemasangan alat didasarkan pada hasil survei yang juga dilakukan pada hari tersebut dengan pertimbangan pergerakan gajah dan kondisi lapangan. Langkah ini menjadi penting untuk memastikan alat yang telah dipasang dapat menghasilkan data dan informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
![](https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1362/2023/08/Pemasangan-Alat-Bioakustik-yang-dilakukan-Tim-1024x576.jpg)
Tentu tidak hanya itu, keberhasilan penggunaan sistem informasi yang dibuat ini, juga sangat tergantung pada pemahaman para stakeholder untuk menggunakan sistem yang telat dibuat. Juga mencakup kemampuan untuk memanfaatkan seluruh fitur yang sudah disediakan. Untuk itu, Tim Fakultas Kehutanan UGM juga menyelenggarakan pelatihan penggunaan sistem selama satu hari (24/07). Dengan tujuan utama agar platform yang dikembangkan mampu diaplikasikan oleh para stakeholder yang terlibat.
Selain Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, kegiatan ini juga melibatkan stakeholder lain terkait yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Frankfurt Zoological Society, APP Sinarmas, PT. Alam Bukit Tiga Puluh, PT. Wirakarya Sakti, Forest Program II, PT. Tebo Alam Lestari, PIKG, Mahout, dan Masyarakat Mitra Konservasi. Dengan total peserta yang hadir yaitu 32 peserta dengan 11 perwakilan setiap instansi.
Pelatihan dibuka oleh sambutan dari Dennis Albihad, S. Hut., M. Sc. selaku asisten program manajer dan bapak Faried, S.P., M. Si. selaku Kepala Seksi Wilayah II Balai KSDA Jambi. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kebersamaan dalam upaya konservasi gajah ini. “Kita harus bersama-sama menjaga kelestarian gajah, salah satunya saling berbagi informasi menggunakan teknologi yang sudah ada,” ucap Pak Faried dalam sambutannya.
![](https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1362/2023/08/Pembukaan-Pelatihan-oleh-Balai-KSDA-Jambi-1024x576.jpg)
Secara umum, kegiatan pelatihan dirancang dengan dua agenda utama. Agenda pertama yaitu pematerian singkat yang memberikan dasar-dasar dan penjelasan mengenai fitur dalam sistem informasi Datuk Gedang. Kemudian, dilanjut dengan agenda kedua yakni demonstrasi penggunaan sistem informasi Datuk Gedang. Kedua agenda ini dipandu langsung oleh Muhammad Hanif Rifai selaku WebGIS Programmer dan Anggun Pribadi selaku data engineer. Dalam sesi demonstrasi, para peserta dibagi menjadi empat tim kecil, dengan masing-masing pemandu pada setiap tim nya. Setiap tim diberikan panduan Langkah-langkah untuk mengoperasikan setiap fitur yang dimiliki oleh mobile apps. Meski sinyal menjadi sebuah keterbatasan, antusiasme peserta tetap terlihat dengan kesukarelaannya menawarkan diri untuk mengunduh dan menginstal aplikasi secara mandiri.
Kegiatan praktik yang berlangsung kurang lebih selama 30 menit itu ditutup dengan diskusi aktif dari para peserta, Diskusi ini menjadi forum untuk bertukar ide, pandangan, ataupun pertanyaan yang muncul selama sesi praktik. Tentu, kesempatan ini juga menjadi peluang bagi tim pengembang untuk mendengar masukan dan umpan balik dari para pengguna.
![](https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1362/2023/08/Praktik-bersama-tim-pengembang-dan-peserta-1024x576.jpg)