SATWA LIAR UGM- Langkah awal dalam melaksanakan rehabilitasi ekosistem mangrove secara komprehensif dimulai dengan intervensi pembangunan dan pembentukan kerangka kebijakan. Hal tersebut melibatkan penyusunan dokumen-dokumen peraturan mulai dari tingkat peraturan pemerintah hingga tingkat regional, termasuk peraturan di tingkat daerah dan desa, yang mengatur tentang tata kelola dan pola kerja dalam melindungi ekosistem mangrove.
Perkembangan jaman yang semakin canggih, tentunya dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove, perlu untuk menambahkan unsur teknologi seperti membangun sistem informasi berbasis internet of things. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan inisiasi dengan membangun sistem informasi rehabilitasi ekosistem mangrove yang bertujuan meningkatkan kualitas kegiatan rehabilitasi sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui proses digitalisasi juga diharapkan ada akses terbuka terhadap informasi yang memungkinkan masyarakat umum untuk dengan mudah menggali dan mencari informasi tentang rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia tanpa mengorbankan kerahasiaan pihak-pihak tertentu.
Pada proses pemantauan atau monitoring terdapat aktivitas penting untuk menjaga hasil yang berkualitas, yaitu tahapan input data yang dilakukan pada tingkat tapak. Sebagai bagian dari SISFO Mangrove, maka input data akan menggunakan aplikasi mobile berbasis android atau disebut aplikasi Padat Karya Mangrove. Aplikasi dibangun dengan mempertimbangkan kebutuhan BRGM dilapangan, seperti
Uji coba aplikasi SISFO MANGROVE dimaknai sebagai proses uji coba tingkat pertama dimana untuk mendeteksi kelengkapan fitur dan bug/eror yang ada. Hasil dari uji coba akan digunakan untuk proses launching atau dalam pelaksanaan swakelola ini diartikan pada tahap serah terima. Selanjutnya, pelaksanaan alih pengetahuan dari pihak pelaksana swakelola kepada user. Pelaksanaan alih pengetahuan atau disebut knowledge transfer atau knowledge transfer process adalah proses yang merinci bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dikomunikasikan, dibagikan, dan ditransfer dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lain. Alih pengetahuan adalah penting dalam konteks untuk memastikan kelangsungan dan pengembangan berkelanjutan. Alih pengetahuan SISFO Mangrove dilakukan oleh pihak UGM ke BRGM melalui pertemuan di Hotel Permata, Bogor pada 6-7 November 2023.
Note: Aplikasi Padat Karya Mangrove atau SISFO Mangrove digunakan hanya oleh tim BRGM.