Tim pelaksanan program menyadari bahwa perencanaan dan perancangan sistem informasi menjadi salah satu dasar penting dalam pembangunan sistem deteksi dini. Senin (18/4), tim pelaksana telah melakukan diskusi secara komprehensif untuk pembangunan sistem informasi deteksi dini Konflik Manusia-Gajah (KMG). Diskusi ini dipandu oleh Febrian Edi Nugroho sebagai moderator, dan diawali dengan sharing hasil audiensi dengan stakeholder di Jambi yang dilaksanakan tanggal 6-8 April 2022. Agenda kedua adalah pemaparan konsep, desain sistem dan desain antarmuka untuk aplikasi android, dan webgis. Lebih rincinya telah membahas mengani Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Desain User Interface. Kegiatan selanjutnya adalah diskusi yang menghasilkan kesepakatan tim mengenai pengembangan sistem informasi.
Tim pengembang sistem informasi memaparkan bahwa sistem informasi deteksi dini KMG dibuat untuk mengelola data konflik dan sebagai acuan pengambilan keputusan di tingkat lokal dan terpusat, menampilan informasi dinamis di WebGIS untuk mendapatkan hasil terkini serta mengakomodir partisipasi publik secara aktif dalam melaporkan kejadian konflik dengan gajah melalui mobile applications. Sehingga diharapkan, penggabungan pengetahuan mengenai perilaku dan ekologi satwa liar dengan teknologi dapat menghasilkan alat yang berguna dalam mitigasi KMG.
Komponen sistem informasi, setidaknya, terdiri atas empat bagian,
- Aplikasi Cloud Server; Aplikasi ini berjalan di cloud server yang berfungsi untuk menyimpan, mengelola, menganalisis serta menyediakan data.
- Aplikasi Local Server; Aplikasi ini berjalan di local server yang berfungsi menerima data dari Perangkat Bioakustik yang terhubung dalam satu jaringan lokal, dan mengirimkannya ke cloud server.
- WebGIS; WebGIS berfungsi menampilkan data-data dari cloud server;
- Android app./mobile applications; Android app. berfungsi untuk melaporkan perjumpaan gajah, melaporkan kejadian konflik manusia-gajah dan menerima notifikasi peringatan dini titik rawan konflik. Android app. bisa digunakan secara online maupun offline, data yang tersimpan saat offline akan di-sinkronisasi otomatis saat online.