Selama kurang lebih satu tahun terakhir, Fakultas Kehutanan UGM melalui Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar telah aktif mencoba untuk memanfaatkan peluang pengembangan teknologi bioakustik sebagai salah satu upaya mitigasi konflik satwa-manusia, khususnya dalam konteks interaksi negatif dengan Gajah. Inisiatif ini diwujudkan melalui program “Pengembangan Sistem Informasi Deteksi Dini Konflik Manusia-Gajah berbasis WebGIS melalui Pemanfaatan Mobile Application dan Bioakustik di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh-Jambi” atau saat ini dikenal sebagai Sistem Informasi Datuk Gedang.
Meski masih dalam tahap pengembangan awal, Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar UGM berkomitmen untuk ikut serta dalam mengedukasi masyarakat perihal peluang pemanfaatan teknologi untuk penyelesaian masalah dalam konservasi, terkhususnya terkait sistem informasi Datuk Gedang. Dalam hal ini, Dr. Muhammad Ali Imron, sebagai Kepala Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar UGM, mendapat kesempatan untuk menjadi bintang tamu dalam Podcast Bincang Hutan Tropis yang diadakan oleh Tropical Forest Conservation Action-Sumatra (TFCA-Sumatera). Podcast ini secara khusus membahas topik “Cara Baru Deteksi Dini Pergerakan Gajah Lewat Teknologi Seluler”. Dalam podcast ini, Dr. Muhammad Ali Imron berbagi wawasan tentang apakah itu bioakustik, mengapa bioakustik, dan banyak hal lain terutama yang berkaitan dengan sistem informasi Datuk Gedang.
Yuk, mari kita simak secara lengkap dalam episode terbaru Podcast Bincang Hutan Tropis!