SATWALIAR.FKT.UGM – Masih dalam rangkaian pengembangan sistem deteksi dini, pembangunan database suara gajah menjadi pondasi penting dalam keberhasilan sistem ini. Pada hari Rabu (11 Mei 2022) dan Kamis (12 Mei 2022), kami mengadakan pelatihan guna meningkatkan kapasitas dan menyiapkan sumber daya dalam pengumpulan dan analisis data suara gajah. Pelatihan kami lakukan di Gadjah Mada University Club dan di Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Hari pertama, sebelum materi awal diawali dengan pre-test untuk mengetahui pemahaman peserta mengenai bioakustik. Selanjutnya, sesi pertama, Bapak Susilohadi, S.Si., M.Si., Ph.D – Dosen Fakultas Biologi UGM, menyampaikan materi tentang pengenalan bioakustik. Beliau menjelaskan mengenai teknologi dan penerapan bioakustik, dilanjut dengan perkembangan dan kebutuhan pemakaian bioakustik di dalam usaha pengelolaan satwa liar. Beliau menjelaskan bahwa usaha konservasi yang ada dikombinasikan dengan teknologi terkini, seperti bioakustik, harus dilakukan karena permasalahan kian bertambah dan bermacam-macam. “Bisa membuat suara-suara untuk menghalau masuknya satwa, misalnya gajah, seperti dengan memasang suara musth rumbles, untuk menghalau gajah. Ada banyak cara untuk mengusir gajah salah satunya acoustic deterrents. (playback of musth rumbles)“, kata Pak Sus.
Rencana dalam pelatihan, kami mengundangĀ Dr. Alexander Mossbrucker. Beliau adalah Founder and President of the Sumatran Elephant Conservation Initiative [SECI]. Namun karena ada satu hal dan lainnya, beliau tidak bisa memberikan materi pada pelatihan ini. Pelatihan tetap dilanjut dengan persiapan untuk hari ke-2, dimana pada hari ke-2 materi akan lebih banyak untuk praktik penggunaan alat perekaman bioakustik hingga pengolahan datanya.
Hari kedua lebih menekankan pada pemrosesan data bioakustik dan interpretasi yang disampaikan oleh Hastin Ambar Asti, S.Si. dibantu oleh partnernya. Dalam proses pengambilan dan pengolahan data sangat diperlukan ketelitian dan ketahanan dari peneliti, karena prosesnya cukup lama khsusunya ketika mengolah data. “Menyimpan lembar kerja sangat diperlukan sehingga pekerjaan sebelumnya dapat aman dan bisa digunakan kembali, karena kadang-kadang perangkat kita bisa stuckĀ atau macet, dan itu pernah kita alami,” kata Hastin.
Akhir kegiatan, pelatihan ditutup oleh Bapak Dr. Muhammad Ali Imron. Pembangunan database suara gajah sangat penting dilakukan dengan penuh kecermatan dan kematangan. Suara gajah yang terkumpul dan sudah dianalisis akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem yang terintegrasi dengan artifical intelegence (AI). Kualitas data akan sangat memengaruhi luaran yang dihasilkan AI, sehingga pengumpulan dan analisis data harus dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) sudah terlatih.